Renungan Tentang Makna Kebijaksanaan

Sedikit Renungan Tentang Makna Kebijaksanaan 
Orang bijak adalah dia yang mencintai dan menta’dzimkan Sang Pencipta.

Kebijakan manusia bersemayam dalam pengetahuan dan tindakannya, bukan pada warna kulit, ras, atau perbedaannya.

Anak seorang pengembala yang memiliki pengetahuan adalah lebih tinggi harkatnya bagi suatu bangsa dari pada putra mahkota yang dungu. Pengetahuan adalah pangkat kemuliaan, tidak peduli siapa ayahmu atau apa warna kulitmu.

Pengetahuan adalah satu-satunya tiran mulia yang tidak dapat dimakzulkan oleh siapapun juga. Hanya kematianlah yang sanggup menyuramkan pengetahuan di dalam dirimu.

Kesejahteraan sejati suatu bangsa tidak terletakan diatas batangan emas dan perak, namun didalam pengetahuan, kebijaksanaan, dan kejujuran para putra-putri negeri.

Kekayaan jiwa mempercantik wajah manusia dan melahirkan simpati serta rasa hormat. Jiwa setiap insan terpancar di mata, wajah, dan seluruh gerak lakunya. Penampilan, ucapan, dan tindakan kita tidak pernah lebih tinggi daripada diri kita sendiri.sebab jiwa merupakan rumah kita,mata adalah jendelanya, dan ucapan adalah utusannya.

Pengetahuan dan pemahaman merupakan sahabat paling setia dalam hidup yang tidak pernah membohongimu. Sebab pengetahuan adalah mahkota bagimu dan pemahaman sebagai tongkatmu. Kapan saja keduanya ada padamu, engkau dapat memiliki apapun.

Dia yang mengerti dirimu adalah famili yang lebih erat daripada saudara kandungmu sendiri. Sebab keluargamu bisa jadi tidak dapat memahami atau melihat kesetiaanmu.

Bersahabat dengan orang dungu sama bodohnya dengan berdebat dengan pemabuk.

Allah telah memberi engkau kecerdasan dan pengetahuan. Jangan pernah kau padamkan cahaya lampu Karunia Illahi itu dan jangan pula membiarkan nyala lilin kebijaksanaan mati dalam kegelapan nafsu dan kesalahan. Sebab orang bijak mendekatkan obornya untuk menerangi jalan umat manusia.

Ingatlah, satu orang adil membuat kekejian adalah penderitaan yang lebih hebat dari pada sejuta umat buta.

Secuil pengetahuan yang diamalkan begitu tak terhingga nilainya melebihi berjuta pengetahuan yang tidak dilakukan sama sekali.

Bila pengetahuanmu tidak mengajari dirimu nilai tentang segala hal dan tidak pula membebaskan engkau dari belenggu materi, kau tidak akan pernah mendekat sejengkal pu ke arah Singgasana Kebenaran.

Jika pengetahuanmu tidak mengajarimu bagaimana mengangkat penderitaan dan kelemahan manusia atau tidak pula mendorong teman-temanmu ke jalan yang benar, engkau benar-benar seorang dengan harkat rendah serta akan tetap demikian sampai kiamat.

Pelajari semua kata-kata kebijaksanaan dari mulut orang bijak dan wujudkan dalam kehidupanmu sendiri. Hidupkan dia – tapi jangan pernah memamerkannya, karena dia yang mengucapkan kata-kata bijak namun tidak paham apa maksudnya adalah lebih buruk dari pada keledai penuh buku di punggungnya.

Author: Mr. wics

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five + 17 =