Internet, Antara keterbukaan dan Privasi Data pribadi

Kotanoipan.com. Yup kali ini admin akan mencoba mengulas tentang hal yang sering di bahas di era digital ini, yaitu “Privasi data”. Tidak  bisa di pungkiri di era modern ini ada satu lagi dumber daya yang kita miliki dan banyak dicari oleh perusahaan, yaitu “sumber daya Data” dimana hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada, Nomor handphone, jenis kelamin, alamat bahkan hoby dan atau pandangan politik. atau bisa juga data kartu kredit yang lebih luasnya.

Menurut admin kotanopan.com, pada sumber daya data ada yang bisa kita sebut sebagai Privasi data, atau lebih jelasnya adalah data / informasi yang tidak perlu di sebarkan. Dahulu kala orang mengandalkan apa yang kita sebut Intelligence Quotient (IQ), kemudian orang mulai berbicara tentang Emotional Quotient (EQ). Akan tetapi Sekarang ini kita juga harus memiliki DQ, atau Digital Quotient. Atau minimal kita mengenal betul apa platform digital yang kita pakai, data apa yang diambil dan bagaimana cara mereka mengelolanya, sebelum anda memutuskan megunakanya.



Dahulu, mungkin kita bisa dengan aman menyimpan nomor HP kita hanya untuk orang tertentu, tanpa perlu bersusah-payah menjaganya seperti jaman sekarang. Akan tetapi hal itu tidak mutlak berlaku untuk saat ini, contohnya. Kita memiliki sebuah nomor cantik yang sudah kita gunakan selama-bertahun- tahun dan hanya memberikan kepada orang tertentu. Akan tetapi secara tiba-tiba kita menerima banyak pangilan telepon dari sales atau pihak tertentu yang entah darimana mereka tahu nomor kita. Menyebalkan bukan? jelas…

Baca juga:Cara Membatasi akses internet dan blokir web pada modem HG8245H

lantas darimana kira-kira mereka mendapatkan nomor kita? bahkan kadang mereka bisa tahu nama kita? wkwkwk,,,, pasti menyebalkan, karena saya dahulu sering mengalaminya, pada tengah malam datang telp/ SMS penawaran spam. Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjelaskan darimana nomor anda bocor.
Bisa jadi dari mereka melakukan acak nomor tertentu, atau mereka bertanya pada orang, atau bahkan mungkin dari salah satu orang yang menyimpan nomor HP kita lantas kemudian dia mengunakan aplikasi yang memberi izin untuk membaca kontak di HPnya.

Meskipun saat berbicara mengenai “provasi data” kita sama-sama sepakat, bahwasanya setiap orang memiliki cara atau hal tertentu atau sederhananya, memiliki pengaturan privasi yang berberda untuk mereka. Dan ini adalah hal yg unik, bisa jadi seorang makelar ingin agar setiap orang bisa mendapatkan nomor HPnya sehingga ia memasang nomor Hpnya di setiap akun media sosialnya, atau seorang penjual online memasang nomor HP dan datanta di web penjualanya.



Satu hal yang harus kita ingat,  bahwa internet dan sosial media seperti sebuah pasar swalayan besar yang bisa saja diakses oleh siapa pun tanpa terkecuali, sehingga ketika anda Menyebarluaskan sebuah informasi yang tidak perlu, bisa saja hal itu merepotkan atau bahkan membahayakan diri kita sendiri dan keluarga. Contohnya ketika anda sedang berlibur seluruh keluarga, dan mebagikan foto anda dan keluarga di sebuah tempat yang jauh dari rumah, maka sama artinya dengan anda mengatakan “hei saat ini kami sedang pergi dan rumah kami kosong”

Atau ketika anda mengeluh tentang pasangan anda yang mungkin pergi keluar kota selama seminggu, maka bisa diartikan anda berkata “hai saat ini saya perempuan usia 25 tahun dirumah sendiri, karena suami saya pergi seminggu” Konyol bukan? Akhir kata, bijaklah dalam bermedia sosial dan ber internet ria, karena kebebasan bukan berarti tanpa konsekuensi, dan setiap hal memiliki batasanya.

Author: Mr. wics

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + eleven =