Berapa Keuntungan SPBU Pertamina dalam satu bulan?

Kotanopan.com. Berapa keuntungan Pemilik SPBU dalam 1 bulan? oke, kali ini admin kotanopan.com akan coba membahas rahasia dapur SPBU pertamina. Apa tidak apa-apa Min? tak mengapa karena SPBU pertamina sendiri memiliki beberapa tipe , seperti SPBU COCO, SPBU CODO danterakhir SPBU DODO.
yang akan kita bahas adalah versi terakhir yaitu SPBU DODO, Pengertian dari SPBU DODO sendiri adalah (Dealer Owned Dealer Operated) artinya SPBU ini murni milik Swasta atau Perorangan dan segala hal tentang manajemen dikelola oleh Swasta, biasanya pemiliknya adalah PT.

Kembali ke inti, sebelum kita masuk kepada inti dari tulisan ini, maka perlu kami informasikan sebelumnya dalam artikel ini akan coba admin bahas estimasi dan rincian kasar saja, karena penghasilan SPBU sendiri tidak pasti setiap bulan ya, tergantung penjualan BBM juga. Dimana selain penjualan BBM pada umumnya juga ada penjualan Produk pertamina seperti oli, pelumas dan mercandise tentunya.

Dalam manajemen SPBU pada umumnya, dikenal istilah BBM masuk (total BBM yang dibeli dari depot pertamina), untung (selisih penjualan), dan susut (BBM yang susut / memuai selama periode penjualan).
Dan susut ini juga termasuk kerugian bagi pihak SPBU tentunya, dimana di hitung juga dan nantinya keuntungan di kurangi susut. Sebagai gambaran sederhana akan coba admin berikan ilustrasi dibawah:
Pada akhir bulan desember 2020 kita memiliki stock BBm di tangkin 7.900 Liter ini disebut saldo untuk bulan januari 2021.

Baca juga :Memperbaiki Tiket Printer SPBU Error dan Tidak Bisa Digunakan
Pada bulan januari 2021 SPBU membeli BBM dari depot sebanyak 208.000 liter,

akhir bulan januari tertulis totalisator Penjualan 20.7817,5. ini adalah jumlah BBm yang keluar selama satu bulan dari nozzle, dan masih harus dikurangi Nilai tera agar takaran BBm kita tetap akurat, pada umumnya rata-rata tera dilakukan 2x sehari pada ke dua Nozle bbm, atau dilakukan setiap kali BBM masuk. Kita estimasikan nilai tera adalah 1.800 liter selama januari 2021 (nilai tera dikembalikan lagi ke tangi tanam)

Maka penjualan bersih adalah senilai 20.7817.5-1800=20.6017,5 Liter.
berapa keuntungan SPBU dari BBM per Liternya? next pada dasarnya keuntungan bervariasi, tergantung daripada jenis BBm dan levelnya, misalnya BBM non subsidi memberikan keuntungan yang lebih dari pada BBM non subsidi, apalagi jiga SPBU berstatus PASTI PAS, margin berbeda lagi.



Sekarang mari kita hitung keuntungan dari 20.6017,5 liter tadi, Kita sebutkan saja keuntungan BBM perliter adalah Rp 330/Liter dari penjualan (ini nilai real ya, dan untuk BBM non subsidi).
maka dapat kita simpulkan keuntungan 20.6017,5 X Rp 330=Rp 67.985.775  atau sekitar enam puluh delapan juta kurang sedikit. dari 1 jenis BB non subsidi. Banyak ya min? ini baru dari 1 jenis kan ? belum dari jenis lainya?
maka saya jawab, “tidak juga, karena itu baru uang masuknya“,  Seperti yang admin kotanopan.com sebutkan diatas, ada nilai susut dalam penjualan BBM. Rumus susutnya seperti dibawah.
(Saldo + pembelian) – penjualan = didapat perkiraan sisa isi tangki. untuk mencari nilai susut BBM pada tangki tanam kita harus cek berapa jumlah bbm di tangki tanam pada akhir bulan, akan didapat selisih dan selisihnya adalah nilai susut/ hilang.

Biar lebih mudah admin kotanopan.com jabarkan pakai rumus,
saldo januari (7.900 + (pembelian) 208.000 = 215.900
Total BBm januari=  215.900 Liter –  (total BBM keluar belum di kurangi tera) 20.7817,5 =8.082,5
maka seharusnya pada tangki kita memiliki stock sekitar 8.082,5. Tapi faktanya tidak seperti itu. bisa jadi pada tangki hanya tersisa 3.500liter, kemana sisanya? susut, dimakan angin, menguap.

8.082,-3.500= 4.582 inilah nilai susut BBm.



Jika dirupiahkan nilai susut 4.582 literX Rp7320= Rp33.543.900 siapa yang menangung? ya SPBU donk, kan susutnya pas di SPBU DODO (punya swasta, dikelola swasta).
maka Keuntungan bersih SPBU adalah Rp 67.985.775 untung penjualan – susut 33.543.900= Rp.34.414.875 sekali lagi, ini keuntungan SPBU dari penjualan 1 jenis BBM non subsidi.

Perhitungan diatas adalah saat Pertamina belum melakukan digitalisasi, namun sekarang kita sudah lakukan digitalisasi dan nilai susut sepertinya tidak separah dahulu. Karena digitalisasi., memungkinkan Pertamina melakukan cek realtime juga mengenai BBm yang diterima SPBU. mengenai digitalisasi silahkan baca di
Digitalisasi SPBU Suka duka dan Praktek Di lapangan

Pada umunya susut dimasukan pada daftar pengeluaran SPBU, next sekarang kita hitung lagi. Tetapi selain keuntungan da juga biaya pengeluaran, untuk gaji karyawan minimal adalah 3 shift  x 3 pompa, biaya perawatan, biaya PLN, Gaji manager, pengawas, bagian Administrasi, bahkan gaji bagian kebersihan, dan tentu saja Pajak Pembelian BBM.  karena SPBu aktif 24 jam. maka pengeluaran Gaji karyawan bisa mencapai sekitar 25-35 juta/ bulan, Biaya listrik juga Jutaan. Maka saya rangkum saja biar sederhana, kira-kira pemilik SPBU menerima sekitar Rp 38.000.000 hingga Rp 48.000.000 / bulan bersih, setelah dikurangi gaji dan lainya.
baca juga:Mengatasi Hasil Printer SPBU Epson TM U220 yang bergaris

Sumber gambar: bphmigas.go.id

Nilai diatas adalah nilai perkiraan saja, karena Penjualan BBM tidak pasti juga, karena jika kita menghitung penerimaan kotor SPBU memang mencapai ratusan juta,tetapi pengeluaran juga tidak sedikit.
Lantas bagaimana agar menaikan penghasilan daripada sebuah SPBU. Admin coba jabarkan menurut pandangan admin.
kita bisa menyewakan stand untuk pihak ke 3 seperti Bank agar memasang ATM di SPBU kita, atau bekerja sama dengan Minimarket agar menyewa lahan kita, atau menjual GAS LPG lebih banyak setiap bulan. Atau cara lainya selama tidak melangar SOP dan MOU tentunya. Demikian pembahasan tentang Berapa Keuntungan SPBU Pertamina dalam satu bulan? yang dapat admin sajikan, jika anda pengelola SPBU dan perlu rumus pembukuan diAtas, silahkan hubungi admin, nanti admin kirimkan Free gratis kok.

Author: Mr. wics

32 thoughts on “Berapa Keuntungan SPBU Pertamina dalam satu bulan?

  1. Waw, aku nggak pernah kepikiran akan hal ini sebelumnya wkwk. Tapi jujur, aku awalnya mengira bahwa pendapatan kotor 1 SPBU bisa sampai ratusan juta lho, Kak. Mungkin nggak kalau yang di daerah Jakarta bisa sampai segini, Kak?

  2. Wah detil banget mas, saya berasa flashback jaman sekolah hitung-hitungnya. Lumayan banget ya hasil dari SPBU. Tapi modalnya wow juga hehe

  3. wahhhh dahsyat betul keuntungannya… saya rasa di negara lain pun, yang terlibat dengan sector ini juga berganda hasilnya

  4. Sungguh luar biasa keuntungannya
    Makanya tidak heran, jika orang kaya berlomba-lomba pengen punya usaha ini
    Bahkan sampai melebarkan sayapnya ke pelosok desa, pastinya yang dijual BBM yang nonsubsidi
    Kalau yang subsidi dijual sendiri

  5. rinci juga ya itung itungannya

    btw, dari sini aku jadi tahu spbu ada kategorinya juga…makasih nih mas udah lama ga update, saiki tampilan blog baru, tulisannya juga makin berbobot nih

    1. iya mbak, kalau hitunganya super duper ribet mah, karena kalau BBm bersubsidi kayak solar, nanti penyaluran harus tepat mbak, misal selisih 1 liter aja susah kita mah 🙁

          1. tergantung besar kecilnya pak, kalau pertashop kecil sekitar 300-350juta (belum lokasi).
            kalau pertamina standar sekitar 7-10M pak, kalau mau di kotanopan ada yg mau jual pak,
            udah jalan lama tinggal teruskan saja.

    1. sama-sama, btw kalau mau buka SPBU ini daerah sinia da yg mau jual bro, udah operasi, kalau ikut perhitungan diatas estimasi balik modal sekitar 9-13 tahun, ehheehe

    1. waduh, ini pertanyaan yang “sulit dijawab” apalagi untuk SPBU DODO,
      yang jelas semenjak ada digitalisasi, semua menjadi lebih mudah dipaantau, berapa BBM berangkat dan berapa BBm sampai ke SPBU,
      wkwkwwk,,,,,,,,,,, .

Tinggalkan Balasan ke anies Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 + 20 =